Dengan Pak Ali Nashin, Belajar Tentang Kelompok Sosial Gerabah Balongan
Belajar Tentang Kelompok Sosial Gerabah Balongan
Assalamualaikum wr.wb
Di SMA negri 1pamotan ini ada kedatangan tamu spesial dari Desa balongmulyo kecamatan Kragan kabupaten Rembang,Dalam bayangan kami kata balongmulyo langsung tertuju pada sebuah wisata pantai Balongan disebuah suguhan yang menarik yang cocok sekali untuk bersantai,bermain desiran ombak dan juga belajar tentang ekosistem pantai sembari makan rujak bersama teman-teman di deretan Gazebo.
Tak hanya itu tempat yang kita kenal dengan panorama pantai dan rujak ini terdapat butiran permata yang jarang dilirik oleh pengunjung,Dan menariknya gerabah Balongan ini disebut-sebut sebagai pelopor bagian penyokong kawasan penyongkong budaya
tembikar,manusia plamawangan sebelum masa prasejarah.
Asal-usul keberadaan kelompok sosial perajin gerabah Balongan ini kita melihat sejarah yang dulu-dulunya kita akan belum teraba ya tersaji dengan rapi terkait dengan itu paling tidak kita bisa hanya melihat kalah orang orang tua nenek nenek moyang kita itu adalah sebagai pengrajin gerabah khas sejak tahun 89 biasa 80 mungkin eranya sudah agak lebih maju.Rintisan pembuatan gerabah yang semula pengen dibuat semacam alih-alih karena memang kasiapan dari warga masyarakat sendiri terkait dengan sumberdaya manusia.
Setelah adanya desa wisata destinasi desa wisata baru kita bermunculan semacam itu terbukti dengan adanya paguyuban pengrajin gerabah namanya kundi kundi itu adalah istilah zaman dahulu pembuat gerabah,jumlah yang dihasilkan dari kelompok sosial perajin gerabah materinya bahwa jumlah uang kalau Anggonya ini dibandingkan tahun 80-90 sangat berkurang sekali karena ini ada sesuatu hal termasuk belum tereksplorasi jauh sehingga terkait dengan pemasaran harga dan sebagainya itu jadi sampai dengan hari makannya kamu sebagai warga asli Desa balongmulyo ini supaya nilai jual dari gerabah itu sendiri bisa maksimal seperti halnya perajin perajin gerabah yang ada diluar kabupaten Rembang.
Ada sekitar 500-an kata tapi yang membuat gerabah sekarang itu tinggal 10-15 persen saja.sebagian sudah dimakan sendiri-sendiri warga sini.
Terkait pembuatan gerabah itu memang mungkin saja dari nenek moyang itu sudah membuat semacam itu,anaknya itu walaupun hanya melihat,karena kontinyu setiap hari sehingga dia walaupun itu tidak bahasanya ada semacam platihan atau berlatih,karena secara insting dan sebagainya diam tidak mengikuti kaitan dengan itulah tetehnga biasanya kita itu harus mengambil tanah liatnya dulu,tanah liatnya dulu disediakan oleh desa disitu karena hamparan secara geografis itu memang tanahnya itu semuanya bagus dibandingkan dengan tanah liat yang lainnya.
Kelompok sosial perajin gerabah ini juga memberikan pelajaran yang berharga, terutama dalam bidang dalam bidang pengetahuan dan bidang produksinya,inilah contoh nyata bahwa pengetahuan teknologi produksi yang dihasilkan dari masyarakat itu berangkat dari bawah dikerjakan secara partisipatif kemudian bermanfaat dan berdaga guna secara berkelanjutan.
Oke terimakasih,cukup sekian apabila ada salah kata mohon dimaafkan.
Nama:Seplinda Rahma
Kls:XI IPS 2
Absen:29